Kamis, 25 Maret 2010

Definisi - definisi (istilah dalam Bahasa Indonesia)

Diposting oleh riena rosyik di 00.51 0 komentar
- Penalaran Induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif.
Contoh :
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

- Penalaran Deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
Contoh :
Laptop adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi, DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.

- Generalisasi adalah proses penalaran yang menggunakan beberapa pernyataan yang mempunyai ciri-ciri tertentu untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum.
Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jadi, jika dipanaskan, semua logam akan memuai.

- Analogi adalah suatu bentuk penalaran dengan jalan mempersamakan dua hal yang berlainan. Kedua hal itu diperbandingkan untuk dicari persamaannya

- Hubungan kausal adalah cara penalaran yang diperoleh dari peristiwa-peristiwa yang memiliki pola hubungan sebab-akibat.
Contoh:
Hubungan Kausal
Kemarin Badu tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak. Pagi tadi istrinya pergi ke apotek membeli obat. Karena itu, pasti Badu sedang sakit.

- Silogisme adalah Bentuk argumen bahwa, dalam kasus yang paling sering dibahas, memiliki dua kategori proposisi, sebagai premis dan satu proposisi kategoris sebagai kesimpulan.

contoh silogisme adalah argumen berikut:
Setiap manusia adalah fana (semua M adalah P);
setiap filsuf adalah manusia (setiap S adalah M);
karena itu, setiap filsuf adalah fana (setiap S adalah P)
atau
PU: Binatang mamalia melahirkan anak dan tidak bertelur.
PK: Ikan paus binatang binatang mamalia.
K : Ikan paus melahirkan anak dan tidak bertelur.

- Proposisi (disambigusi) adalah kalimat yang menyatakan sesuatu benar atau salah. Dalam filsafat, terutama dalam logika, yang diidentifikasi proposisi ontologis sebagai gagasan, konsep, atau abstraksi yang token contoh adalah pola simbol, tanda, suara, atau string dari kata-kata.

- Term adalah gambaran dari sesuatu yang ada dalam pikiran kita yang dapat dilihat oleh akal kita. Pengertian juga disebut juga sebagai ” konsep terhadap sesuatu”.
Sedangkan term adalah ungkapan pengertian dalam bentuk kata atau beberapa kata.
Contoh :
Misal : Istilah “biologi” yang terbentuk dari dua suku kata yaitu “bios” dan “logos”. Ide atau konsep yang terkandung dalam dua rangkaian kata itu disebut sebagai pengertian atau apa yang dimaksud dengan istilah “biologi”.
Sedangkan istilah “biologi” itu adalah term.

- Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung.
Contoh:
Ikan paus melahirkan anak dan tidak bertelur karena termasuk binatang mamalia.

- Analogi adalah cara bernalar dengan membandingkan dua hal yang memiliki sifat sama. Cara ini didsarkan asumsi bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, maka akan ada persamaan pula dalam bidang lain.
Contoh :
Arief seorang alumni SMUN 1 Tegal dapat diterima kerja di perusahaan Pak Subur. Oleh sebab itu, Nani yang juga lulusan SMUN 1 Tegal pasti dapat pula diterima kerja di perusahaan pak Subur.

- Premis adalah sesuatu yang telah diketahui dan diterima (teori, hukum, asumsi).

premis terbagi 2, yaitu Premis mayor dan Premis minor.
1. Premis Mayor adalah dasar pemikiran yang pada umum, dan pd umumnya dapat diterima semua kalangan.

Contoh : Kami berpegang teguh pada kebenaran-kebenaran ini, bahwa semua manusia diciptakan sederajat, bahwa mereka dianugerahi pencipta-Nya Hak-hak asasi yang melekat, di antaranya adalah kehidupan, kemerdekaan dan hak untuk mencapai kebahagiaan. Untuk melindungi hak-hak itu ini, pemerintahan-pemerintahan pun dibentuk di antara manusia, kekuasaan mereka berasal dari yang diperintah, sehingga kapan saja sebuah bentuk pemerintah menjadi bersifat merusak terhadap tujuan ini menjadi hak rakyat untuk menggantinya atau menghapuskannya, dan membentuk pemerintahan baru, yang berlandaskan prinsip-prinsip tertentu, sehingga bagi orang-orang hal ini bisa menjamin keselamatan dan kebahagiaan mereka.

2. Premis Minor muncul dari sebagian orang saja yang mungkin masih akan memunculkan pemikiran2 yang baru lagi.

Contoh : Sekarang ini, sejarah raja Inggris Raya adalah sejarah perampasan dan kejahatan yang dilakukan secara berulang-ulang, yang memiliki tujuan langsung yaitu untuk mendirikan suatu tirani mutlak.
»»  read more

PENGHIJAUAN

Diposting oleh riena rosyik di 00.43 0 komentar

KRISIS lingkungan yang terjadi di Indonesia menjadi masalah yang cukup serius. Bencana alam yang terus terjadi seperti banjir, tanah longsor, pencemaran limbah, rumah kaca dan krisis air telah banyak mengakibatkan kerugian dan kesengsaraan rakyat. seiring kemajuan teknologi dan berkembangnya kawasan industri, polusi udara dan buangan limbah semakin tidak terbendung lagi.

Dengan semakin meningkatnya suhu udara tanpa adanya filterisasi udara, membawa kota menjadi hitam. Sebagai paru-paru kehidupan kota, justru keberadaan pohon semakin lama berkurang. Kehadiran pohon dalam lingkungan kehidupan manusia, khususnya di perkotaan, dianggap tidak memberikan nuansa kelembutan tersendiri.

Kota lebih banyak dijejali dengan beton, besi, baja, batu, dan bangunan kaca yang tidak dilengkapi dengan ruang terbuka untuk penghijauan. Ini berarti kota yang sudah dekat dengan kematian. Sebaliknya kota mencerminkan kelembutan apabila kaya dengan pepohonan dan ruang hijau terbuka.

Di kota-kota besar dunia, banyak dijumpai gedung pencakar langit yang diselubungi dinding kaca. Ini terjadi juga di kota besar negara tropis. Bangunan seperti botol raksasa ini banyak bercokol di bumi Indonesia, yang tampaknya menunjukkan keinginan sang pemilik modal untuk berlomba-lomba membangun pencakar langit. Yang menjadi masalah adalah bangunan-bangunan seperti ini sebenarnya tidak akrab dengan lingkungan yang beriklim tropis.

Dinding kaca yang membungkus seluruh bangunan itu memantulkan silau matahari, sehingga mengganggu pengguna jalan maupun penghuni bangunan di sekitarnya. Selain itu, ia juga memantulkan kembali sinar ultraviolet, yang selanjutnya dapat menaikkan suhu di sekelilingnya.

Hirayama, seorang wakil dari United Nation Environment Program (UNEP), memaparkan, kota akan hancur jika terjadi polusi udara dan pencemaran lingkungan. Berdasarkan data UNEP, ditengarai banyaknya kota yang melewati batas ambang yang mana kota-kota ini akan akan menuju kehancuran.

Polusi udara sekarang ini seandainya tidak didukung dengan daya lingkungan akan membuat kota menjadi sakit, dan apabila tidak segera diupayakan untuk menanggulanginya, lama-kelamaan kota akan mati terbunuh oleh penyakit yang telah lama diidapnya.

Penghijauan masih menjadi hal yang perlu diperhatikan secara serius. Bahkan di wilayah Jakarta Pusat. Hingga saat ini sekitar 21,84 persen dari luas wilayah yang mencapai 48,19 km persegi masih tergolong lahan kritis. Idealnya, 30 persen dari luas wilayah seharusnya berupa lahan terbuka hijau. Kenyataannya, yang berhasil dihijaukan baru mencapai 8,16 persen dari luas wilayah. Penghijauan ini pernah dilakukan melalui program penanaman sejuta pohon.

Selama kurun waktu 1994-1997 pelaksanaan gerakan penanaman sejuta pohon yang menghabiskan swadaya murni dari masyarakat sebesar Rp 243.834.000 ditambah dana APBD Tingkat II Kodya Bogor untuk gerakan yang sama dalam kurun waktu 1993-1997 sebesar Rp 226.703.000 dirasakan masih sangat kurang.

Realita "pemanasan bumi" merupakan hasil eksploitasi manusia atas lingkungannya.Efek dari pemanasan bumi ini adalah meningkatnya suhu bumi. Jadi, benar-benar "bumi makin panas". Diperkirakan, dalam waktu seperempat abad ke depan, suhu di bumi naik sekitar satu hingga empat derajat celsius. Bahkan, konon satu abad mendatang naik enam derajat

berdasarkan foto-foto satelit, luas hutan di Jawa pada waktu yang bersangkutan (termasuk hutan-hutan jati) hanya 12 persen dari seluruh pulau. Sebelum perang dunia kedua luas hutan kurang lebih 30 persen. Berarti eksploitasi hutan telah banyak mengikis keseimbangan ekologis Pulau Jawa.

Akibatnya tampak adalah erosi tanah, polusi udara, kenaikkan suhu udara dan sebagainya. Dengan semakin tipisnya hutan sebagai paru-paru kota tentu saja akan berakibat vital dengan naiknya suhu bumi dan perubahan cuaca. Karena kenaikan suhu bumi tidak hanya dialami satu pulau saja bahkan akan terus menembet kepulau-pulau lain bahkan ke manca negara. Mexico City mengalami polusi udara terburuk setiap harinya, dibanding kota mana pun di dunia.

Sekarang banyak pohon-pohon di perkotaan yang di potong habis oleh Pemkot Kota dengan alasan mengganggu lalu lintas jalan dan instalasi listrik. Bila diamati lebih cermat, penebangan pohon-pohon tersebut tidak diikuti dengan konservasi/upaya penanaman kembali pohon yang baru. Sudah begitu pejalkah kepekaan para penentu kebijakkan pembangunan kota terhadap pentingnya keberadaan pepohonan di dalam kota? Betapa ironisnya jika pepohonan itu justru diganti dengan pohon buatan yang di hiasi dengan lampu berwarna-warni.

.Di samping fungsi-fungsi secara umum seperti menghasilkan oksigen, bahan baku pangan, sandang, papan, bahan baku industri dan fungsi ekologi -- dengan pemilihan jenis dan pengaturan yang tepat, pohon atau kumpulan pohon dapat juga berfungsi sebagai pengatur iklim mikro, penyerap polusi, jalur satwa, penciri daerah, pengontrol pandangan dan lain-lain.

Pohon juga memiliki keindahan tersendiri yang kadang tidak kita sadari. Bentuk dan warna akar, batang, cabang, daun, bunga dan buah dari pohon yang bervariasi memberikan nuansa keindahan yang khas dan ikut berperan dalam upaya mempercantik kota. Selanjutnya, ketika lingkungan yang nyaman di perkotaan tercipta, yang timbul adalah rasa nyaman dan tenteram. Perasaan yang akan mempengaruhi sifat dan perilaku manusia. Emosi jadi terkontrol, kreativitas lebih berkembang, aktivitas meningkat, kekerasan tanpa disadari berkurang dan seterusnya.

Sayangnya upaya penanaman pohon di perkotaan banyak menemuii hambatan. Untuk itu perlu dicari alternatif pemecahan, sehingga permasalahan lingkungan perkotaan yang panas karena kurangnya pepohonan ini dapat teratasi.

Secara garis besar, hambatan dan alternatif pertama adalah karena terbatasnya lahan. Kota kerap kali berkembang tak terkendali. Kondisi struktur bangunan dan jalan pada lahan yang terbatas mengakibatkan semakin sempitnya lahan yang tersedia untuk ruang terbuka dan pertamanan. Hal ini diperburuk tidak diterapkannya RUTR (Rencana Umum Tata Ruang) secara benar dan tegas, sehingga pembangunan merajalela tidak terkendali, merambah wilayah yang seharusnya diperuntukkan bagi ruang hijau terbuka. Ada anggapan bahwa pohon --yang berukuran besar dan membutuhkan lahan yang lebih luas -- tidak cocok ditanam pada lahan yang sempit ini. Padahal ini tidak sepenuhnya benar. Ukuran pohon memang besar, tetapi hanya bagian tajuknya (seluruh percabangan dan daun) saja. Bagian batang dan perakaran yang menempati permukaan tanah hanya sedikit. Karenanya sebenarnya pada lahan yang sempit pun pohon bisa ditanam.

Bayangkan jika setiap rumah dan kantor menanam satu pohon saja, betapa rimbun dan teduhnya kota. Penanaman pohon pinggir jalan seringkali terhambat oleh kabel listrik terbuka yang membentang di atasnya. Permasalahan ini selalu kembali pada pertanyaan : lebih penting mana listrik atau pohon? Dihadapkan pada pilihan seperti ini mungkin semua orang akan memilih listrik.

Tetapi ini tentu tidak menyelesaikan persoalan. Harus diupayakan agar keduanya bisa berjalan. Pemecahannya sebenarnya tidak terlalu sulit. Kabel terbuka bisa diganti dengan kabel bungkus, atau akan lebih baik lagi kalau ditanam di bawah tanah. Biaya penggantian kabel yang sangat besar bisa dipahami sebagai salah satu kendala. Tetapi bukan berarti tidak ada usaha ke arah itu.

Tidak bisa tidak, pada jangka waktu tertentu kabel harus diganti. Pada saat itu gantilah kabel dengan kabel yang dibungkus. sementara pohon pinggir jalan sudah bisa ditanam. Sehingga pada saat pohon sudah hampir menyentuh kabel (3-4 tahun), bersamaan dengan itu pula dilakukan penggantian kabel.

Pada jalan-jalan protokol sebaiknya dilakukan penjajagan untuk sistem kabel bawah tanah. telepon, gas dan air minum pun bisa dilibatkan pada sistem utilitas terpadu. Sistem ini sudah diterapkan pada banyak kompleks perumahan atau kota satelit di Pulau Jawa. Selain aman lingkungan pun terlihat lebih rapi dan indah karena tidak ada lagi kabel membentang semrawut. Yang pasti sistem ini sangat mendukung upaya penghijauan kota karena pohon dapat tumbuh dengan leluasa. Untuk itu perlu koordinasi dan kerja sama yang baik antara PLN, PDAM, Telkom, pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya.

Untuk mengenang refleksi hari pohon sedunia perlu adanya kerja sama pemerintah dan masyarakat untuk mengkampanyekan gerakkan penghijauan. Penghijauan akan menciptakan kelembutan, keindahan sebagai lambang kehidupan.

Sumber : Suara Merdeka , Senin 22 April 2004




»»  read more

Rabu, 24 Maret 2010

ETIKA DAN PROFESIONALISME TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI

Diposting oleh riena rosyik di 02.17 0 komentar


ETIKA adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia

Profesi adalah jabatan seseorang walau profesi tersebut tidak bersifat komersial


Ciri‐ciri profesionalisme:

1. Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi
2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan
3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya
4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya


Menurut Artikel dalam International Encyclopedia of education, ada 10 ciri khas suatu profesi, yaitu:

1. Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas
2. Suatu teknik intelektual
3. Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis
4. Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi
5. Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan
6. Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri
7. Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya
8. Pengakuan sebagai profesi
9. Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi
10. Hubungan yang erat dengan profesi lain


Tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi adalah:

1. Standar‐standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya
2. Standar‐standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema etika dalam pekerjaan
3. Standar‐standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi‐fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan yang jahat dari anggota‐anggota tertentu
4. Standar‐standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral dari komunitas, dengan demikian standar‐standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya
5. Standar‐standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi
6. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang‐undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya


Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998) yang mencakup privasi, akurasi, property, dan akses.

1. Privasi
Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin untuk melakukannya. Contoh isu mengenai privasi sehubungan diterapkannya sistem informasi adalah pada kasus seorang manajer pemasaran yang ingin mengamati email yang dimiliki bawahannya karena diperkirakan mereka lebih banyak berhubungan dengan email pribadi daripada email para pelanggan. Sekalipun manajer dengan kekuasaannya dapat melakukan hal itu, tetapi ia telah melanggar privasi bawahannya.

2. Akurasi
Akurasi terhadap informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem informasi. Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan, dam bahkan membahayakan. Sebuah kasus akibat kesalahan penghapusan nomor keamanan social dialami oleh Edna Rismeller. Akibatnya, kartu asuransinya tidak bisa digunakan dan bahkan pemerintah menarik kembali cek pensiun sebesar $672 dari rekening banknya. Mengingat data dalam sistem informasi menjadi bahan dalam pengambilan keputusan, keakurasiannya benar-benar harus diperhatikan.

3. Properti
Perlindungan terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan sebutan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur melalui 3 mekanisme yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).

4. Hak Cipta
Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hokum yang melarang penduplikasian kekayaan intelektual tanpa seijin pemegangnya. Hak cipta biasa diberikan kepada pencipta buku, artikel, rancangan, ilustrasi, foto, film, musik, perangkat lunak, dan bahkan kepingan semi konduktor. Hak seperti ini mudah didapatkan dan diberikan kepada pemegangnya selama masih hidup penciptanya ditambah 70 tahun.


sumber :
http://erin29.ngeblogs.com/2009/11/07/etika-dan-profesionalism/
http://mkusuma.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../W01-Pengertian+Etika.pdf
»»  read more
 

Riena Rosyik Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Blogger Styles Image by Tadpole's Notez